Malang, 2 Agustus 2024 – Tiga guru SD Insan Amanah mencoba board game di Piknik Hub Malang, bersama Let’s Play Indonesia untuk mendapatkan inspirasi dengan harapan pembelajaran di kelas dapat lebih interaktif.
Dengan didampingi oleh 2 fasilitator dari Let’s Play Indonesia, ketiga guru SD Insan Amanah bisa mencoba beberapa game. “Kira-kira mereka datang mencari inspirasi atau referensi untuk membuat game digital atau non-digital tentang pariwisata. Mungkin sekitar 2 hingga 3 game yang akan dimainkan,” ucap Istivano, fasilitator Let’s Play Indonesia yang turut hadir mendampingi sesi tersebut.
Tiga guru SD Insan Amanah disarankan untuk memainkan 2 jenis game yang bernama Butterfly dan Parks. Sesuai dengan request dari guru-guru tersebut, Ahdan, fasilitator yang juga hadir sebagai pemandu utama pada sesi tersebut mengatakan, “Karena para guru ini ingin ikut lomba di Ijen Geopark yang tujuannya membuat game terkait dengan keanekaragaman hayati, maka kedua game inilah yang sekiranya sesuai dengan tema atau ketentuan lomba tersebut”. “Dengan bermain kedua game ini, harapannya ketiga guru bisa mendapatkan ide untuk game yang berkaitan tentang alam dan keanekaragaman hayati,” imbuhnya.
Selama bermain game yang pertama, yaitu Butterfly, guru-guru tersebut terlihat asik memainkannya. Sembari menyusun strategi, perlahan masing-masing berhasil mengumpulkan poin.
Salah satu guru yang hadir dalam sesi bermain, bernama Ayu berpendapat, “Menurut saya ini merupakan sesuatu yang baru, menarik, dan sebagai guru mata pelajaran PKN saya rasa ini bisa diaplikasikan di sekolah juga.”
“Dari kacamata guru, kita perlu untuk selalu mengembangkan potensi diri. Kalau hanya dari segi teknis saja perubahannya tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, mempelajari board game yang dapat diaplikasikan pada pembelajaran peserta didik akan jauh lebih menarik,” Ayu menambahkan pendapatnya.
Sedikit berbeda dari pendapat Ayu, salah satu guru lainnya yang bernama Endah sebelumnya sudah sering bermain board game. Meskipun ini bukan hal yang baru, Endah berpendapat bahwa board game yang dimainkan pada sesi ini menarik. Beliau mengatakan, “Saya memang suka main board game dan sering ajak anak ke Tabletoys saat di Surabaya. Ketika anak-anak bermain, tanpa sadar mereka semakin mudah menyerap ilmu yang disampaikan. Lebih cepat paham karena praktik langsung.” Endah juga menambahkan kalau bermain board game adalah metode yang bisa digunakan untuk menggali potensi anak yang terpendam. Beliau ini juga yang mengajak rekan-rekannya untuk bermain agar mendapatkan inspirasi baru.
Setelah melakukan game yang pertama, fasilitator Let’s Play Indonesia mengenalkan game yang bernama Parks. Game tersebut diperkenalkan karena masih memiliki tema yang berkaitan dengan alam. Dibandingkan dengan Butterfly, game Parks lebih kompleks dan lebih banyak elemennya.
Terlihat dari respon ketiga guru saat bermain, mereka terlihat lebih serius dan terkadang sedikit bingung dengan aturan permainannya. Mereka masih bisa ikut dan memahaminya, akan tetapi perlu waktu untuk menyusun strategi sembari menunggu saatnya untuk bermain.
Setelah dilakukannya game yang kedua, guru yang bernama Rizki berpendapat, “Sebetulnya dua-duanya sangat seru, tapi ada respon yang berbeda. Yang pertama seru karena dari segi terapan dan mekaniknya praktis dan cukup sederhana.” Untuk game yang pertama, beliau juga menambahkan, “Untuk melatih daya kritis kita, strategi kita, dan lebih tajam ke arah matematika, ini akan cocok untuk anak-anak. Atau jika untuk anak sekolah, Saya rasa lebih cocok untuk anak SD.”
Rizki juga menyampaikan kesannya mengenai game Parks. “Game yang kedua ini sama namun strateginya lebih mendalam lagi. Lebih cocok untuk anak SMP. Cara berpikirnya lebih kompleks. Ada unsur bisnisnya juga di dalamnya. Karena kompleks, maka strategi yang digunakan lebih banyak. Saya rasa orang dewasa yang akan menganggap ini lebih seru.”
Tidak jauh dari kesan yang Rizki punya, salah satu guru yang turut serta bermain, Endah juga menambahkan kesannya, “Sebenarnya dua-duanya oke, yang pertama (Butterfly) itu simple, sedangkan yang kedua (Parks) itu banyak mikirnya. Sebenarnya seru game yang banyak mikirnya, tapi orang kan beda-beda ya. Selera juga beda-beda. Jadi, saya rasa menarik untuk keduanya. Namun, game yang kedua lebih kompleks tapi seru.”
Menyangkut pada tujuan awal, Ayu sebagai guru mata pelajaran PKN mengatakan, “Kalau dicoba pakai board game seperti ini bisa dijadikan referensi. Kalau semisal nantinya kita ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) untuk mata pelajaran yang saya emban mungkin bisa diadopsi ke sana juga.”
Mendukung pendapat Ayu, guru yang bernama Rizki juga mengatakan, “Kira-kira metode pembelajaran seperti ini bisa diterapkan ke dalam mata pelajaran IPS dan PKN. Karena rasanya seperti game petualangan. Sepertinya akan bisa digunakan untuk anak SD.”
Setelah kedua game dimainkan, sesi gali makna tersebut merupakan akhir dari sesi bermain pada hari ini.
Apa itu Board Game Butterfly?
Butterfly adalah sebuah permainan papan yang dapat dimainkan oleh 3 dan 5 orang. Permainan dilakukan selama kurang lebih 30 menit, perubahan waktu menyesuaikan dengan banyaknya jumlah pemain. Butterfly dapat dimainkan oleh pemain berusia di atas 8 tahun. Permainan ini melatih penyusunan strategi untuk mencapai poin tertinggi. Permainan ini juga menerapkan penghitungan matematika yang sederhana. Butterfly dimainkan hingga mencapai zero movement, ketika ada salah satu pemain yang sudah mencapai poin tertinggi dan tidak ada pergerakan lain yang mungkin dilakukan untuk melanjutkan permainan.
Dalam permainan ini, masing-masing pemain menggunakan miniatur landak, seperti alat pada catur untuk mengumpulkan ubin (yang nantinya akan dihitung sebagai poin si pemain). Pemain dapat mengumpulkan item langka dan menyisakan sedikit pilihan untuk lawannya. Pemain yang berhasil mengumpulkan koleksi paling berharga (memperoleh poin paling banyak) di akhir permainan menang.
Permainan ini bisa dimainkan oleh berbagai kalangan usia. Peraturan permainan yang mudah dipahami, menarik, dan menyenangkan ini akan sesuai saat dimainkan dengan anak-anak maupun saat dengan keluarga. Akan tetapi, pemain yang sudah berpengalaman bisa memainkannya sebagai pertarungan taktis dengan cara mencari langkah yang tepat, dapat mengoptimalkan poin yang didapat, dan dapat dengan mudah meninggalkan poin lawan yang lain.
Apa itu Board Game PARKS?
PARKS adalah sebuah permainan papan yang dapat dimainkan oleh 1 hingga 5 orang. Permainan dilakukan selama kurang lebih 30 menit hingga 1 jam. Waktu permainan tergantung pada cepat lambatnya seorang pemain berhasil mengumpulkan semua elemen. PARKS bisa dimainkan oleh pemain berusia di atas 10 tahun. Namun, menurut fasilitator Let’s Play Indonesia, PARKS cocok dimainkan oleh pemain mulai dari usia 15 tahun. Dalam permainan ini, pemain akan berperan sebagai pendaki yang melakukan perjalanan melalui empat musim yang berbeda. Dalam perjalanan tersebut, pemain dapat mengumpulkan kenangan tentang tempat-tempat yang sedang dikunjungi. Kenangan ini diwakili oleh berbagai bentuk elemen sumber daya alam, seperti gunung dan hutan. Pemain yang paling banyak mengumpulkan kenangan itulah layak sebagai pemenang.
PARKS melatih cara mengatur strategi untuk mengumpulkan elemen agar bisa mengunjungi tempat-tempat pariwisata di Amerika (latar tempat dari permainan PARKS). Permainan ini dapat dimainkan sebanyak 3 ronde. Semakin banyak ronde, maka semakin panjang tantangannya. Namun jika waktunya terbatas, 1 ronde saja sudah cukup bisa mengenalkan maksud dari permainan ini. PARKS termasuk dalam permainan yang memiliki banyak komponen. Maksimal elemen atau bahan yang dipegang pemain adalah 12 pcs.
Kontak Media
Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini, silakan hubungi:
Let’s Play Indonesia
Email: info@letsplay.id
Telepon: +62 857-3362-4943